Penjelasan root
~pict from Google~
Pernah dengar kata "root"? Atau sudah tau dan mau mencoba me-root ponsel Anda?
Kalau belum tau fungsi, kerugian dan keuntungannya lebih baik jangan!
Mungkin sebagian pengguna Android sudah tau itu.
Secara harfiah, dalam bahasa Indonesia "root" artinya akar. Dengan kata lain, root berarti hal/proses yang dilakuan supaya bisa memiliki akses penuh dalam sistem operasi ponsel. Jadi kalau Anda me-root ponsel, apapun bisa dilakukan di ponsel dengan melewati proses-proses tertentu.
Sistem operasi Android mempunyai basis Linux, sehingga bisa dimodifikasi.
Pemilik Android (pihak Google) membolehkan pengguna memodifikasi OS-nya.
Tapi ada beberapa ponsel dikunci sistem operasi Androidnya (biasa disebut Lock bootloader).
Bisa di-root, Lock bootloader buat apa?
Itu untuk keamanan ponsel Android, karena pengguna bisa melakukan apapun kalau ponselnya di-root, seperti mengubah sistem keamanan yang beresiko kerusakan pada perangkat atau potensi terserang virus meningkat. 😯
•Bahaya & kerugian.
Selain memiliki banyak manfaat, root juga berbahaya & merugikan.
1. Garansi akan hilang.
¶ Sepertinya banyak orang menganggap ini hanya mitos, ternyata benar loh (fakta).
Para vendor akan melihat ponsel yang di-root adalah ponsel yang sistemnya diubah.
Kalau mau me-root ponsel, lakukan setelah masa garansi berakhir!
¶ Meski ponsel yang sudah di-root bisa diunroot, para vendor punya cara khusus untuk memeriksa perangkat.
2. Pembaruan sistem operasi OTA (Over the air [Automatis]) jadi tidak bisa.
¶ Pembaruan over the air (alias langsung dari ponsel) tidak akan bisa lagi kalau ponsel di-root karena beberapa sistem default/standard terhapus saat proses root.
3. Potensi terserang virus lebih besar.
¶ Mungkin salahsatu alasan orang me-root ponselnya adalah agar bisa menyisipkan sistem modifakasi dari luar.
¶ Pengguna saja bisa menyisipkan sesuatu dari luar, apalagi peretas? Bisa jadi mereka membajak & memasukkan virus.
Jadi, coba pikir lagi sebelum me-root ponsel!
4. Performa bisa menurun.
¶ Proses penambahan sistem dari luar pada ponsel yang diroot bisa menjadi bumerang, bisa karena terlalu banyak penambahan sistem atau sitem yang ditamabahkan tidak cocok.
5. Malfungsi pada perangkat.
¶ Gagal root, kesalahan penggunaan, modifikasi sistem dengan akses root &/ salah pemasangan bisa berakibat malfungsi pada sistem, bahkan bisa mati total.
7. Bahaya pada penyimpanan.
¶ Dengan rooting, pengguna bisa bebas mengubah partisi peyimpanan untuk diperluas. Dengan melakukan itu juga bisa membuat semacam RAM virtual. Tapi karena pesatnya perkembangan ponsel, hal itu tidak diperlukan lagi; iya 'kan?
•Manfaat
Dan ini manfaat yang akan didapat kalau ponsel di-root.
1. Aplikasi sistem bisa dihapus.
¶ Setiap ponsel pasti memliki aplikasi sitem seperti kalkulator, kalender, perpesanan, galeri, dan pemutar musik &/ video yang tidak bisa dihapus, bagi sebagian orang beberapa aplikasi itu tidak berguna/tidak dipakai, tapi pada ponsel yang sudah diroot aplikasi sistem itu bisa dihapus dengan cara tertentu.
2. Pencadangan & pemulihan.
¶ 2 hal ini bisa dilakukan pada seluruh sistem Android yang di-root menggunakan aplikasi pencadangan, seperti saat mau mengatur-ulang ponsel supaya kondisi tetap prima, Titanium backup mungkin yang terbaik.
3. CPU & Kernel.
¶ Dengan adanya akses root, overclock (memaksa pemroses bekerja secara maksimal) pada CPU ponsel bisa dilakukan.
Jadi kalau pemroses di-overclock, ponsel akan lebih cepat & ringan.
4. Menghindari Wake lock.
¶ Wakelock (weklok) = kondisi sistem yang terbangun karena aplikasi² yang terus berjalan di latar belakang. Kondisi ini menurunkan daya baterai lebih cepat & ponsel lebih lambat.
¶ Solusinya pakai aplikasi yang akan membuat aplikasi berhibernasi saat tidak dipakai. Contohnya Greenify, atau apikasi yang serupa/sejenis di Play Store.
5. Memasang & memodifikasi ROM.
¶ Root akan mempermudah pemasangan ROM & pemodifikasiannya kalau bosan dengan tampilan Android murni (AOSP).
Itu saja penjelasannya, maaph untuk kurang&/lebihnya; sekian & sampai jumpa! 👋
